Fakta mengaggumkan golongan Jahanamium.
Golongan Jahanamiyun
Kelak di
akhirat ada golongan yang dinamakan dengan Jahannamiyyun. Mereka adalah
kelompok yang sebelumnya masuk neraka kemudian dikeluarkan dari neraka menuju
surga dengan syafaat di atas rahmat dan kasih sayang Allah.
Berikut
sedikit pembahasan mengenai golongan ini
Mantan
penghuni neraka
Jahannamiyyun
adalah mantan penghuni neraka yang masuk ke surga
Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda,
يَخْرُجُ قَوْمٌ مِنَ النَّارِ بَعْدَ مَا مَسَّهُمْ
مِنْهَا سَفْعٌ، فَيَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ، فَيُسَمِّيهِمْ أَهْلُ الْجَنَّةِ:
الْجَهَنَّمِيِّينَ “
“Akan keluar
dari neraka suatu kaum setelah mereka di bakar dalam neraka, kemudian mereka
akan masuk ke dalam surga. Penduduk surga menamakan mereka dengan
Jahannamiyyun[1]”
Beliau juga
bersabda,
لَيَخْرُجَنَّ قَوْمٌ مِنْ أُمَّتِيْ مِنَ النَّارِ
بِشَفَاعَتِيْ يُسَمَّوْنَ الْجَهَنَّمِيُّوْنَ.
“Sungguh
satu kaum dari ummatku akan keluar dari Neraka dengan sebab syafa’atku, mereka
disebut jahannamiyyun (para mantan penghuni Neraka Jahannam).”[2]
Syaikh
Muhammad Shalih Al-Munajjid berkata,
والجهنميون : جمع جهنمي ، نسبة إلى جهنم ، والمراد :
أنَّ الله أعتقهم من جهنم .
“Jahannamiyyun
adalah bentuk jamak dari Jahannamiy yaitu penisbatan terhadap Jahannam.
Maksudnya adalah Allah membebaskan mereka dari neraka jahannam.”[3]
Mereka juga
dikenal sebagai “Utaqaa-ur Rahman” atau “Utaqa-ul Jabbar”
Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda,
فَيُجْعَلُ فِي رِقَابِهِمُ الْخَوَاتِيمُ،
فَيَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ: فَيَقُولُ أَهْلُ الْجَنَّةِ: هَؤُلَاءِ عُتَقَاءُ
الرَّحْمَنِ
“Mereka
(mantan penghuni neraka) kemudian masuk surga hingga penghuni surga
berkata, ‘Mereka adalah ‘utaqa’ Ar Rahman (orang-orang yang dibebaskan oleh
Ar-Rahman”)[4]
Pendudukneraka
yang memiliki kebaikan walau sangat sedikit akan dikeluarkan dari neraka
Seorang
muslim yang belum batal keislamannya (karena melakukan pembatal keislaman
seperti syirik dan membenarkan perkataan dukun), walaupun memilki kebaikan
sangat sedikit sekali, maka akan dikeluarkan dari neraka setelah sebelumnya
disiksa di neraka terlebih dahulu.
Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
يَخْرُحُ مِنَ النَّارِ مَنْ كَانَ فِيْ قَلْبِهِ
مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنَ اْلإِيْمَانِ.
“Akan keluar
dari Neraka orang yang di dalam hatinya masih ada seberat dzarrah dari iman.”[5]
Beliau juga
bersabda,
فَوَالَّذِى نَفْسِي بِيَدِهِ! مَا مِنْ أَحَدٍ مِنْكُمْ
بِأَشَدَّ مُنَاشَدَةً للهِ فِى اسْتِضَاءَةِ الْحَقِّ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ للهِ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ لإِخْوَانِهِمُ الَّذِيْنَ فِى النَّارِ. يَقُوْلُوْنَ :
رَبَّنَا! كَانُوْا يَصُوْمُوْنَ مَعَنَا وَيُصَلُّوْنَ وَيَحُجُّوْنَ. فَيُقَالُ
لَهُمْ : أَخْرِجُوْا مَنْ عَرَفْتُمْ. فَتُحَـرَّمُ صُـوَرُهُمْ عَـلَى النَّارِ.
فَيُخْرِجُوْنَ خَلْقًا كَثِيْرًا قَدْ أَخَذَتِ النَّاُر إِلَى نِصْفِ سَاقَيْهِ
وَإِلَى رُكْبَتَيْهِ. ثُمَّ يَقُوْلُوْنَ : رَبَّنَا! مَا بَقِيَ فِيْهَا أَحَدٌ
مِمَّنْ أَمَرْتَنَا بِهِ. فَيَقُوْلُ : اِرْجِعُوْا! فَمَنْ وَجَدْتُمْ فِى
قَلْبِهِ مِثْقَالَ دِيْنَارٍ مِنْ خَيْرٍ فَأَخْرِجُوْهُ! فَيُخْرِجُوْنَ خَلْقًا
كَثِيْرًا. ثُمَّ يَقُوْلُوْنَ : رَبَّنَا! لَمْ نَذَرْ فِيْهَا أَحَدًا مِمَّنْ
أَمَرْتَنَا بِهِ. ثُمَّ يَقُوْلُ : اِرْجِعُوْا! فَمَنْ وَجَدْتُمْ فِى قَلْبِهِ
مِثْقَالَ نِصْفِ دِيْنَارٍ مِنْ خَيْرٍ فَأَخْرِجُوْهُ! فَيُخْرِجُوْنَ خَلْقًا
كَثِيْرًا. ثُمَّ يَقُوْلُوْنَ : رَبَّنَا! لَمْ نَذَرْ فِيْهَا مِمَّنْ
أَمَرْتَنَا أَحَدًا. ثُمَّ يَقُوْلُ : اِرْجِعُوْا! فَمَنْ وَجَدْتُمْ فِى
قَلْبِهِ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ مِنْ خَيْرٍ فَأَخْرِجُوْهُ! فَيُخْرِجُوْنَ خَلْقًا
كَثِيْرًا. ثُمَّ يَقُوْلُوْنَ : رَبَّنَا!ْ لَمْ نَذَرْ فِيْهَا خَيْرًا.
وَكَانَ أَبُوْ سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ يَقُوْلُ: إِنْ
لَمْ تُصَدِّقُوْنِي بِهَذَا الْحَدِيْثِ فَاقْرَأُوْا إِنْ شِئْتُمْ : (إَنَّ
اللهَ لاَيَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ وَإِن تَكُ حَسَنَةً يُضَاعِفْهَا وَيُؤْتِ
مِن لَّدُنْهُ أَجْرًا عَظِيمًا) من سورة النساء : 40 – الحديث.- رواه البخاري
ومسلم-.
“Demi
Allah Yang jiwaku ada di tanganNya. Tidak ada seorangpun diantara kamu yang
lebih bersemangat di dalam menyerukan permohonannya kepada Allah untuk mencari
cahaya kebenaran, dibandingkan dengan kaum Mu’minin ketika memohonkan
permohonannya kepada Allah pada hari Kiamat untuk (menolong) saudara-saudaranya
sesama kaum Mu’minin yang berada di dalam Neraka. Mereka berkata : “Wahai Rabb
kami, mereka dahulu berpuasa, shalat dan berhaji bersama-sama kami”.
Maka
dikatakan (oleh Allah) kepada mereka : “Keluarkanlah oleh kalian (dari Neraka)
orang-orang yang kalian tahu!” Maka bentuk-bentuk fisik merekapun diharamkan
bagi Neraka (untuk membakarnya). Kemudian orang-orang Mu’min ini mengeluarkan
sejumlah banyak orang yang dibakar oleh Neraka sampai pada pertengahan betis
dan lututnya. Kemudian orang-orang Mu’min ini berkata: “Wahai Rabb kami, tidak
ada lagi di Neraka seorangpun yang engkau perintahkan untuk mengeluarkannya”.
Allah berfirman : “Kembalilah! Siapa saja yang kalian dapati di dalam hatinya
terdapat kebaikan seberat satu dinar, maka keluarkanlah (dari Neraka)!” Maka
merekapun mengeluarkan sejumlah banyak orang dari Neraka. Kemudian mereka
berkata lagi : “Wahai Rabb kami, tidak ada lagi seorangpun yang kami sisakan
dari orang yang Engkau perintahkan untuk kami mengeluarkannya”. Allah berfirman
: “Kembalilah! Siapa saja yang kalian dapati di dalam hatinya terdapat kebaikan
seberat setengah dinar, maka keluarkanlah (dari Neraka)”. Merekapun mengeluarkan
sejumlah banyak orang. Selanjutnya mereka berkata lagi : “Wahai Rabb kami,
tidak ada seorangpun yang Engkau perintahkan, kami sisakan (tertinggal di
Neraka)”. Allah berfirman: “Kembalilah! Siapa saja yang kalian dapati di
dalam hatinya terdapat kebaikan seberat biji dzarrah, maka keluarkanlah (dari
Neraka)”. Maka merekapun mengeluarkan sejumlah banyak orang. Kemudian
mereka berkata : “Wahai Rabb kami, tidak lagi kami menyisakan di dalamnya
seorangpun yang mempunyai kebaikan”.
Pada waktu
itu Abu Sa’id al Khudri mengatakan: “Apabila kalian tidak mempercayai hadits
ini, maka jika kalian suka, bacalah firman Allah (yang artinya): “Sesungguhnya
Allah tidak menzhalimi seseorang meskipun sebesar dzarrah, dan jika ada
kebajikan sebesar dzarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan
memberikan dari sisiNya pahala yang besar”. (an Nisaa’ : 40) … al Hadits”.[6]
Awalnya
wajah mereka hitam kemudian mandi sungai surga kemudian masuk surga
Kelompok
Jahannamiyyun ini sebelumnya disiksa di neraka sehingga wajah dan tubuh mereka
hitam sebagaimana arang. Sebelum masuk surga mereka dibersihkan terlebih dahulu
Sahabat Abu Sa’id
Al-Khudri radhiallahu ‘anhu berkata,
… فيسمون في الجنة ” الجهنميين ” من أجل سواد
في وجوههم ، فيقولون : ربنا أذهب عنا هذا الاسم ، قال : فيأمرهم فيغتسلون في نهر
في الجنة فيذهب ذلك منهم.
“Mereka di
namakan di surga Al-Jahannamiyyun karena hitamnya wajah mereka, kemudain mereka
berdoa: Wahai Rabb kami hilangkanlah bekas ini”. Maka mereka diperintahkan agar
mandi di sungai surga dan bekas tersebut hilang.”[7]
Dalam
riwayat yang lain, mereka juga mendapatkan kucuran air kehdupan dari penduduk
surga.
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“أَمَّا أَهْلُ النَّارِ الَّذِيْنَ هُمْ
أَهْلُهَا، فَإِنَّهُمْ لاَ يَمُوْتُوْنَ فِيْهَا وَلاَ يَحْيَوْنَ. وَلَكِنْ نَاسٌ
أَصَابَتْهُمُ النَّارُ بِذُنُوْبِهِمْ – أَوْ قَالَ : بِخَطَايَاهُمْ-
فَأَمَاتَهُمْ إِمَاتَةً، حَتَّى إِذَا كَانُوْا فَحْمًا، أُذِنَ بِالشَّفَاعَةِ.
فَجِيْءَ بِهِمْ ضَبَائِرَ- ضَبَائِرَ، فَبُثُّوْا عَلَى أَنْهَارِ الْجَنَّةِ ،
ثُمَّ قِيْلَ : يَا أَهْلَ الْجَنَّةِ أَفِيْضُوْا عَلَيْهِمْ. فَيَنْبُتُوْنَ
نَبَاتَ الْحِبَّةِ تَكُوْنُ فِى حَمِيْلِ السَّيْلِ”.
فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ : كَأَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَدْ كَانَ بِالْبَادِيَةِ. –أخرجه مسلم فى صحيحه، وابن ماجة.
فَقَالَ رَجُلٌ مِنَ الْقَوْمِ : كَأَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَدْ كَانَ بِالْبَادِيَةِ. –أخرجه مسلم فى صحيحه، وابن ماجة.
“Adapun ahli
Neraka yang menjadi penghuni kekalnya, maka mereka tidak mati di dalamnya dan
tidak hidup. Akan tetapi orang-orang yang ditimpa oleh siksa Neraka karena
dosa-dosanya –atau Rasul bersabda, karena kesalahan-kesalahannya- maka Allah
akan mematikan mereka dengan suatu kematian. Sehingga apabila mereka telah menjadi
arang, Nabi diizinkan untuk memberikan syafa’at (kepada mereka). Lalu
mereka di datangkan berkelompok-kelompok secara terpisah-pisah, lalu dimasukkan
ke sungai-sungai di surga. Selanjutnya dikatakan (oleh Allah): “Wahai
penghuni surga, kucurkanlah air kehidupan kepada mereka”. Maka tumbuhlah
mereka laksana tumbuhnya benih-benih tetumbuhan di larutan lumpur yang
dihempaskan arus air. Seseorang di antara sahabat berkata: “Seakan-akan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berada di padang gembalaan di
suatu perkampungan”
Sumber ;https://muslimafiyah.com/ini-golongan-yang-disebut-jahannamiyyun.html
Komentar
Posting Komentar